Rabu, 18 Mei 2016

jkhkhk

     

Teknik Radiografi


Teknik |Radiografi TMJ (Pesawat Panoramik)


Teknik |Radiografi TMJ (Pesawat Panoramik)

A.    DASAR TEORI
Ø  Ukuran Kaset  : 15x30 cm
Ø  Posisi Pasien    : Pasien Berdiri
Ø  posisi objek     : 1. atur posisi kepala pasien masuk kerangkaian pesawat sinar x,
      dagu diletakkan pada tatakan dengan kedua tangan
      berpegangan pada handle
  2. atur posisi kepala sehingga AML membentuk garis lurus dan

Selasa, 17 Mei 2016

Teknik Radiografi Dental (Molar atas)

A.    DASAR TEORI
Ø  Kaset               : 2 x 3 cm (khusus dental)
Ø  Posisi Pasien    : Pasien Duduk pada kursi pemeriksaan
Ø  posisi objek     : 1. atur posisi kepala pasien rileks pada kursi pemeriksaan.
  2. masukkan film ke dalam mulut pasien dalam posisi memanjang
  3. pasien diminta untuk menekan film dengan jari/menggigit film    
      holder sehingga film menempel pada gigi yang akan diperiksa
  4. atur titik tengah segaris dengan arcus zygomaticum
  5. atur arah tube 30 derajat caudally
  6. atur jarak IR sedekat mungkin
  7. intruksikan pasien untuk tahan nafas saat eksposi

Minggu, 15 Mei 2016

Thorax Lateral

IND.PEMERIKSAAN:kelainan patologis,fraktur,corpus alenium dll

ALAT&BAHAN: 1.pesawat sinar x

2.Kaset dan film ukuran24x30 memanjang

3.Marker R/L

4.Alat processing c

5.Hanger uk 24x30

TEKNIK RADIOGRAFI

POSISI PASIEN: 1.pasien tidur lateral atau tegak

2.pada posisi lateral kiri agar sisi jantung dekat film sehingga

Mengurangi overlapping vert

Pemeriksaan Thorax dengan proyeksi PA

Proyeksi : Proyeksi Thorax Postero Anterior (PA)


Dasar teori

a. Judul buku = Merill’s Atlas Radiografi and Positioning Procedure

b. Pengarang = Phillips W Balinger

c. Edisi = Volume 1

d. Halaman = 444

Indikasi :
Indikasi Dilakukan pemeriksaan Thorax baik Thorax PA dan lateral adalah
Source : A. Misri
Indikasi thorax PA pneumomediastinum, extrapleura, Pneumopericardium


1.   Nodule (daerah buram sedikit bulat tipe khas pada paru)
Etiologi nodule ini berasal dari neoplasma benign/malignan, granuloma (tuberculosis), infeksi (pneumoniae), vascular infarct, varix, wegener’s granulomatosis, rheumatoid arthritis.  karakteristik pertumbuhan, kalsifikasi, bentuk dan tempat nodul bisa membantu dan membedakan karakteristik dalam diagnosis. Nodul ini dapat juga dalam  multiple.
2.   Kavitas
Merupakan struktur lubang berdinding di dalam area paru. Merupakan efek adanya kanker, emboli paru, infeksi Staphyllococcus. aureus, tuberculosis, Klebsiella pneumoniae, bakteri anaerob dan jamur, dan wegener’s granulomatosis.
3.   Abnormalitas pleura.
Pleural merupakan cairan yang timbul dan menempati ruang diantara paru dan dinding thorax. Efusi pleura biasanya terjadi pada kanker, sarcoid, connective tissue diseases dan lymphangioleiomyomatosis.

Perhatikan / Catatan
Dalam menentukan apakah patologi dialam radiografi thorax dada, terdapat beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam penilaian keseluruhan radiografi, untuk menentukan apakah temuan visual patologis atau sebagian terkait dengan radiografi sendiri maka harus memperhatikan beberapa faktor.
Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan pada semua dada x-rays termasuk:
Inspirasi
Penetrasi
Rotasi
angulation
Orientasi`
Inspirasi: Volume udara di hemithorax akan mempengaruhi konfigurasi jantung dengan pembesaran jantung dengan tingkat inspirasi. Pola vaskular di bidang paru-paru akan ditentukan dengan inspirasi karena jumlah yang sama dari aliran darah sekarang didistribusikan ke volume yang lebih kecil dari paru-paru.
Tingkat inspirasi dapat diperkirakan dengan menghitung tulang rusuk. Visualisasi sembilan tulang rusuk posterior, atau tujuh tulang rusuk anterior pada radiografi PA tegak memproyeksikan atas diafragma akan menunjukkan volume  inspirasi.

Proyeksi PA Thorax
Persiapan pasien : tidak ada persiapan khusus


 Film 35 x 35 cm, 30 x 40 cm, memanjang untuk 1 proyeksi

 Posisi pasien : berdiri atau duduk membelakangi tube

Kamis, 12 Mei 2016

APEX THORAX

·    
  
Dinding dada.
Tersusun dari tulang dan jaringan lunak. Tulang yang membentuk dinding dada adalah tulang iga, columna vertebralis torakalis, sternum, tulang clavicula dan scapula. Jarinan lunak yang membentuk dinding dada adalah otot serta pembuluh darah terutama pembuluh darah intrerkostalis dan torakalis interna.
·         Dasar torak
Dibentuk oleh otot diafragma yang dipersyarafi nervus frenikus. Diafragma mempunyai lubang untuk jalan Aorta, Vana Cava Inferior serta esofagus
·         Isi rongga torak.
Rongga pleura kiri dan kanan berisi paru-paru. Rongga ini dibatasi oleh pleura visceralis dan parietalis. Rongga Mediastinum dan isinya terletak di tengah dada. Mediastinum dibagi menjadi bagian anterior, medius, posterior dan superior



II.              KLINIS PEMERIKSAAN THORAX
·           Bronkhitis
Suatu peradangan pada bronkus (saluran udara ke paru-paru).
·           Atelektasis
Pengkerutan sebagian atau seluruh paru-paru akibat penyumbatan saluran udara (bronkus maupun bronkiolus) atau akibat pernafasan yang sangat dangkal.
·           Pneumothorax
Adanya udara atau gas dalam rongga pleura, yang dapat terjadi secara spontan.
·           Efusi Pleura
Pengumpulan cairan di dalam rongga pleura, dimana rongga pleura merupakan rongga yang terletak di antara selaput yang melapisi paru-paru dan rongga dada di sebabkan oleh ketidak seimbangan antara pembentukan dan pengeluaran cairan pleura.
·           Tuberculosis
Penyakit menular yang di sebabkan oleh bakteri Mycobacterium Tuberculosis yang sebagian besar menyerang paru- paru.
·           Trauma
Luka atau cedera yang mengenai rongga thorax yang dapat menyebabkan kerusakan pada dinding thorax ataupun isi dari cavum thorax yang disebabkan oleh benda tajam atau benda tumpul dan dapat menyebabkan keadaan gawat thorax akut.
·           Branchopneumonia
Peradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh mikroorganisme (bakteri, virus, parasit dll) yang menyebar membentuk bercak-bercak infiltrat (konsolidasi) di alveoli.
·           Cardiomegalli

Hipertropi jantung atau pembesaran jantung, dalam keadaan anatomis dimana besarnya jantung lebih besar dari ukuran jantung normal disebabkan oleh kerja jantung yang berlebihan, sehingga jantung bekerja lebih keras, contohnya pada saat tekanan darah meningkat.